Selasa, 05 Mei 2015

Muslim Malawi sebarkan cahaya Islam di Zimbabwe

Muslim Malawi sebarkan cahaya Islam di Zimbabwe
Ameera

LILONGWE (Arrahmah.com) – Seorang pemuda Muslim Malawi telah memulai langkah yang luar biasa untuk menyebarkan Islam di negara-negara tetangga, dalam upaya untuk menyebarkan cahaya Islam di negara Afrika bagian selatan.

“Saya telah termotivasi untuk memulai misi ini untuk direalisasikan terhadap populasi Muslim yang sedikit di negara ini. Tidak seperti di Malawi, Islam di Zimbabwe hampir tidak ada,” ungkap Abdul Rahman, Presiden Gerakan dakwah, kepada OnIslam.net, Rabu (1/3/2014).

“Melalui gerakan dakwah Islam Zimbabwe, sebuah organisasi yang saya dirikan, kami berdakwah kepada masyarakat Muslim dan non Muslim Zimbabwe tentang Islam yang sebenarnya. Melalui pendekatan ini, kami secara perlahan bisa menjadi agama yang diperhatikan di negeri ini,” tambah Abdul Rahman.

“Ketika saya pertama kali datang ke negara ini, sangat sedikit orang yang mengenal Islam. Bagi mereka Islam itu dikaitkan dengan suku Yao di Malawi. Persepsi ini membuat suku-suku lain berkecil hati untuk memeluk Islam, tapi dengan pendekatan personal, hal ini telah berubah. “

Abdul Rahman menambahkan bahwa melalui organisasinya, Islam dibawa langsung ke tengah-tengah masyarakat Zimbabwe melalui berbagai macam bentuk pendekatan, termasuk diantaranya pendekatan sastra.

Menurut Abdul Rahman, upaya itu sangat ditentukan oleh dukungan finansial dan material dari simpatisan di seluruh dunia, Islam kini semakin berkembang di daerah-daerah, di mana di wilayah itu Islam hampir tidak ada.

Zimbabwe yang berpenduduk sekitar 15 juta orang hanya memiliki jumlah Muslim sebesat 2%. Islam adalah salah satu agama yang sangat minoritas di negeri ini.

Sejauh ini, inisiatif yang dilakukan oleh Gerakan dakwah Islam Zimbabwe telah menuai pujian dari masyarakat Zimbabwe dan Malawi.

“Inisiatif ini merupakan salah satu langkah yang telah membantu untuk membawa agama kita ke tingkat tertentu di sini, di Zimbabwe,” ungkap Suzgo Zimba, Presiden Islamic Supreme Council of Zimbabwe kepada Onlsam.net.

“Kami tidak bisa berbicara tentang Islam di negeri ini tanpa adanya organisasi ini. Perjuangan mereka telah sangat membantu.”

Kita juga mengharapkan lebih banyak inisiatif untuk diperkenalkan ke negara ini sehingga penduduk Muslim bisa berkembang. Kita perlu menjadi kekuatan yang diperhitungkan. Kita memiliki kebebasan beribadah di negeri ini, oleh karena itu, kita harus mengeksplorasi semua langkah-langkah yang akan membuat Islam berkembang,” tambah Zimba.

Dr. Salmin Omar, Sekretaris Jenderal Asosiasi Muslim (MAM), memberikan pujian atas inisiatif ini dan menyebutnya sebagai langkah yang luar biasa.

“Memang benar bahwa Islam telah mengalami penurunan di Zimbabwe. Islam telah mengelamai perkembangan yang mengkhawatirkan. Oleh karena itu kami memuji inisiatif ini, karena ini sejalan dengan apa yang sangat kami impikan,” kata Salmin OnIslam.net.

“Ini adalah misi raksasa yang tidak dapat secara memadai dijalankan oleh satu orang, oleh karena itu merupakan kebutuhan mendesak bagi berbagai kelompok untuk bergandeng tangan dan bekerja menuju pencapaian misi besar ini.”

“Ini tidak mudah, tapi saya sangat ingin meninggalkan sebuah warisan yang akan mengubah arah Islam di negeri ini,” katanya.

“Ini adalah keinginan dan doa saya bahwa orang-orang terlepas dari batas-batas geografis harus menghargai keindahan Islam. Oleh karena itu, kewajiban kami untuk berjuang mencapai hal ini,” harap Salmin.

(ameera/arrahmah.com)
copaste by www.AinuRofik.com

JEJAK ISLAM di NEGARA GAJAH PUTIH (Thailand)

JEJAK ISLAM di NEGARA GAJAH PUTIH (Thailand)

Dikenal dengan julukan “Negara Gajah Putih”, Thailand merupakan salah satu Negara ASEAN yang terkenal dengan hasil pertanian berkualitas terbaik. Secara Geografis, Thailand terletak di sebelah utara semenanjung Malaysia.
Budha merupakan Agama mayoritas di Thailand yang dianut oleh sekitar 94,6% warga negara Thailand, bahkan dijadikan sebagai Agama Negara.

Sebagian penduduk Muslim tinggal di Thailand Selatan yang dalam sejarahnya merupakan bagian dari Daulah Islamiyah Pattani sebelum ditaklukkan oleh Kerajaan Siam (Nama sebelum Thailand). Daerah tersebut diantaranya propinsi Pha Nga, Songkhla, Narathiwat dan sekitarnya. Walaupun mayoritas Muslim tinggal di Thailand selatan, namun banyak juga warga muslim di wilayah lain di seluruh Thailand. Kebanyakan Muslim di Thailand merupakan keturunan Melayu.

Muslim di Thailand pernah mengalami masa suram yaitu sepanjang tahun 2004 hingga tahun 2007 dimana terjadi insiden yang memakan korban hampir 2000 orang. Namun semenjak akhir tahun 2008, rezim penguasa baru Thailand mengupayakan perdamaian dan alhamdulillah hingga kini saudara-saudara Muslim kita di Thailand dapat hidup dengan tenang.

Di beberapa daerah terdapat umat Muslim yang hidup berkumpul karena kesamaan suku. Ada daerah di Bangkok yang bernama Kampung Jawa. Di daerah tersebut, penduduknya merupakan keturunan jawa yang sudah turun temurun tinggal di sana. Di kampung tersebut terdapat Masjid Jawa. Selain itu ada juga Masjid Indonesia. Ada cukup banyak warga keturunan yang berasal dari banyak negara dan membentuk komunitas sendiri.

Saat ini, meskipun baru 10% penduduknya yang menjadi muslim namun kerajaan Thailand mendukung kehidupan Islam. Di Thailand penanggungjawab keislaman di emban oleh seorang Mufti dengan gelar Syaikhul Islam (Chularajmontree). Mufti bertugas untuk mengatur kebijakan yang berkaitan dengan kehidupan muslim dan bertanggung jawab terhadap Raja. Mufti membawahi Dewan Provinsi Islam yang berjumlah 26 orang dari tiap provinsi serta membawahi sekitar 3494 masjid yang berada di seluruh Thailand. Pusat kegiatan Islam di Thailand berada di Bangkok yaitu di “Islamic Centre” yang terletak di kota Ramkhamhaeng.

Dalam bidang pendidikan, Raja memberi kesempatan kepada masyarakat Muslim untuk menyelenggarakan pendidikan Islam. Hingga saat ini sekitar 200 sekolah Islam didirikan di Thailand, tidak hanya itu umat Muslim Thailand mengadakan kerjasama dengan lembaga pendidikan negara lain untuk mengadakan seminar Internasional pendidikan Islam bahkan mereka mengirimkan pelajar-pelajar Muslim ke berbagai Universitas dunia seperti Al Azhar di Mesir dan juga beberapa universitas tanah air seperti UIN, UII dan lainnya. Mereka juga mengirim putra-putri Thailand ke pesantren di tanah air, seperti Gontor.

Secara umum masyarakat Thailand sangat toleran terhadap umat Muslim. Mereka sangat peduli terhadap kebutuhan umat Muslim termasuk sangat mudah memberi izin para pekerja Muslim ketika tiba waktu sholat. Namun karena Negara menganut agama Budha, sehingga hari besar kaum Muslim (Idul Fitri dan Idul Adha) mereka tidak memberi libur khusus. Hal ini kadang menjadi kendala bagi para pelajar atau pekerja untuk melaksanakan Sholat ‘Ied berjama’ah, namun beberapa perusahaan atau Universitas biasanya memberi kebijakan untuk memberi izin karyawannya.

Mungkin kita mengira mencari makanan halal di Thailand tidaklah mudah, namun kenyataannya kita akan dengan mudah menemukan makan halal di sana. Di Thailand terdapat badan sertifikasi halal, dengan mengakses situs www.halal.or.th saja kita dapat mengetahui list produk dan restoran halal. Bahkan produk yang dijual di supermarket sudah banyak yang berlabel halal, sehingga Muslim di Thailand dapat dengan leluasa memilih.

Salah satu orang yang berjasa di bidang sertifikasi halal ini adalah Winai Dahlan, seorang associate professor di Chulalongkorn University. Beliau merupakan cucu dari KHA Dahlan. Beliau saat ini adalah direktur dari Halal Science Center di universitas tersebut. Beliau sangat giat melakukan promosi mengenai makanan halal ke seluruh dunia. Bahkan bisa dikatakan kemajuan mengenai makanan halal di Thailand sudah selangkah lebih maju dibandingkan Indonesia karena promosi gencar yang mereka lakukan.

Setiap wisatawan yang berkunjung ke Thailand hampir pasti mampir ke pulau Krabi & Phang Nga. Siapa mengira, di Provinsi Phang Nga terdapat pulau yang sangat cantik yaitu pulau Ko Panyi atau Moslem Village yang dihuni tidak kurang dari 2000 umat Muslim. Kesederhanaan & keramahtamahan menjadi karakteristik khas mereka. Para wanita di pulau tersebut juga mengenakan jilbab, layaknya perempuan Muslim pada umumnya. Terdapat sebuah Masjid berkubah emas yang menjadi cirikhas Islam di Ko Panyi, namanya adalah masjid Panyi. Selain itu hal unik di Ko Panyi yaitu lapangan futsal terapung.

Sementara itu di Bangkok pun sangat banyak Masjid yang bisa kita jadikan sebagai destinasi wisata diantaranya, seperti Masjid Chakrabongsee yang letaknya berdekatan dengan kawasan wisata backpacker dunia Khao San Road, lalu ada Masjid Haroon yang berdekatan dengan Mandarin Oriental Hotel dan Kedutaan Besar Perancis di dekat dermaga Mandarin Pier sungai Chao Phraya. Ada juga Masjid Jawa yang merupakan peninggalan komunitas orang jawa di dekat stasiun BTS Surasak yang tetap eksis hingga saat ini. Selanjutnya ada Masjid Mirasudden di Silom Road yang menjadi salah satu pusat bisnis strategis di Bangkok.

Untuk para pecinta kuliner bisa berburu di Chatuchak Weekend Market. Disini banyak kedai berlabel Halal yang menjual beraneka menu yang dapat kita nikmati dengan tenang dan harga terjangkau.

Alhamdulillah, demikianlah kehidupan Islam di Negeri Gajah Putih. Barangkali kita tidak menyangka bahwa kita memiliki saudara-saudara yang terus berjuang hidup sambil mempertahankan aqidahnya di negeri ini. Semoga hal ini membuat kita semua untuk senantiasa bersyukur dan juga semakin bersemangat menuntut ilmu. Mereka dengan segala keterbatasan fasilitas yang ada, masih terus berusaha mencari kebenaran dalam memahami dienul Islam ini. Semoga Allah selalu menjaga saudara-saudara kita ini. Dan semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk kepada kita semua.
copaste by www.AinuRofik.com
Wallohua’laam Bishshowwaab…