Kamis, 20 Agustus 2015

SAKING CINTANYA, SHAHABIYAH INI PERNAH MEMARAHI NABI

Nama aslinya Barakah. Asalnya dari Habasyah. Menjadi budak milik ‘Abdullah bin Abdul Muthalib, ayah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Setelah menikah dengan Ubaid bin Harits, ia dikaruniai seorang anak bernama Aiman. Kemudian, masyarakat pun memanggilnya dengan Ummu Aiman dan nama itulah yang banyak dikenal hingga kini. Beliau adalah ibu asuh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Wanita yang ikut dalam perang Uhud dan Khaibar ini menyertai Muhammad sejak belia. Bahkan, saat Ummu Aminah binti Wahab wafat dalam perjalanan pulangnya dari ziarah ke makam ‘Abdullah, Ummu Aiman-lah yang menggendong dan membawa pulang Nabi kemudian merawatnya bersama istri Abu Thalib.

Ketika Muhammad resmi diangkat menjadi Nabi, Ummu Aiman pun langsung menyatakan iman dan Islam-nya. Sayangnya, sang suami enggan beriman. Mereka pun bercerai. Lepas itu, Ummu Aiman menikah dengan Zaid bin Haritsah, anak angkat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Dari pernikahan barakah ini, lahirlah sosok Usamah bin Zaid yang gagah berani dan shalih.

Perjalanan hidup, kebersamaan, dan keimanan itulah yang membuat Ummu Aiman sangat mencintai Nabi. Pun, sebaliknya. Bahkan, saking cintanya, beliau pernah memarahi Nabi yang mulia. Hal ini kita ketahui sebagaimana riwayat yang disampaikan dari Anas bin Malik.

Hari itu, Nabi mengunjungi kediaman Ummu Aiman. Di rumah ibu asuhnya itu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam disuguhi minum. Tapi, beliau menolak. Tutur Anas, “Aku tidak tahu, apakah Nabi sedang puasa atau tidak menginginkan minuman itu?” Maka, pungkas Anas yang diriwayatkan oleh Imam Muslim ini, “Ummu Aiman pun marah dan memaki Nabi.”

Di dalam syarah kitab Shaih Muslim, Imam an-Nawawi menjelaskan hadits ini dengan mengatakan, “Nabi menolak minuman itu karena puasa atau hal lainnya. Maka, Ummu Aiman pun marah-marah dan memaki beliau. Ia sangat menyayangi Nabi karena telah mengasuh dan merawatnya. Dalam sebuah riwayat disebutkan, Nabi bersabda, ‘Ummu Aiman adalah ibu keduaku.’”

Saking sayangnya, Ummu Aiman pun menyukai segala sesuatu yang disenangi Nabi, dan bersedih terhadap sesuatu yang membuat Nabi bersedih. Bahkan, ketika Nabi wafat, beliau menyenandungkan syair yang memilukan.

Sosok yang pernah memasang badan untuk membela Nabi dalam perang Uhud ini tergolong amat langka. Allah Ta’ala pun memuliakannya. Umurnya dipanjangkan dalam keberkahan dan wafat di zaman pemerintahan ‘Utsman bin ‘Affan.
‎copaste by www.AinuRofik.com
http://kisahikmah.com/saking-cintanya-shahabiyah-ini-pernah-memarahi-nabi/

Sabtu, 15 Agustus 2015

Kejujuran Imam Syafii

Imam asy-Syafi rahimahullah sebelum berangkat belajar ke Madinah belajar kepada Imam Malik rahimahullah, beliau berkata Ibu nya : "Wahai ibu, berilah saya nasehat !"

🌹Ibunya berkata : "Wahai anak ku, berjanjilah kepada ku untuk tidak berdusta."

🌂Imam asy-Syafi'i rahimahullah berkata : "Saya berjanji kepada Allah lalu kepada mu untuk tidak berdusta."

🍄Beliau waktu usia nya masih kecil, dibekali oleh ibu nya uang 400 dirham.. Beliau menaiki hewan tunggangan nya dan keluar bersama rombongan menuju Madinah, Imam asy-Syafi menyimpan uang itu didalam sebuah kantong yang ia jahit disela - sela bajunya..

👣Ditengah - tengah perjalanan ada rampok yang merampas seluruh harta rombongan tersebut, tatkala sampai dihadapan Imam asy-Syafi'i yang masih kecil, para perampok itu bertanya : "Apakah kamu membawa uang ??"

🌂Imam asy-Syafi'i yang masih kecil ini menjawab : "IYA"

Perampok : "Berapa ??"

Asy-Syafi'i : "Saya membawa uang 400 dirham."

👣Para perampok tersebut tertawa sambil mengejek beliau dan berkata : "Pergilah, apakah kamu hendak mengolok - olok kami ??" Pergilah sana. Apakah orang seperti mu membawa uang sebanyak empat ratus dirham ??" (kata para perampok dengan tidak percaya).

🌂Kemudian asy-Syafi'i berhenti disamping rombongan kafilah yang dirampok. Pemimpin rampok berkata kepada anak buah nya : "Apakah kalian telah mengambil semuanya ??"

Mereka menjawab : "Ya"

Pemimpin rampok : "Apakah kalian tidak meninggalkan seorang pun ??"

🌴Mereka (anak buah) menjawab : "Tidak, kecuali seorang anak kecil yang mengaku telah membawa uang sebanyak 400 dirham, namun anak tersebut gila atau hanya ingin mengolok - olok kita, sehingga kami pun menyuruhnya pergi."

Pemimpin rampok berkata : "Bawa anak itu kemari."

🌂Mereka pun membawa Syafi'i kecil. Kemudian pemimpin rampok itu bertanya kepada beliau : "Apakah kamu membawa uang, wahai anak kecil ??"

Syafi'i kecil menjawab : "Ya"

Pemimpin Rampok berkata : "Berapa uang yang kamu bawa??"

Syafi'i kecil : "Empat ratus dirham."

Pemimpin perampok itu bertanya lagi: "Dimana uang itu ??"

🌂Lalu Syafi'i kecil mengeluarkan uang tersebut dari balik pakian nya dan menyerahkan nya kepada pemimpin kawanan perampok tersebut..

🌴Pemimpin rampok itu menuangkan uang - uang tersebut kepangkuan nya, lalu ia memandangi syafi'i kecil dengan keheranan dan berkata : "Kenapa kamu jujur kepada ku ketika aku tadi bertanya kepada mu, dan kamu tidak berdusta kepadaku, padahal kamu tahu bahwa uang mu akan hilang ??"

🌂Syafi'i pun menjawab : "Saya jujur kepada mu karena saya telah berjanji kepada ibu ku untuk tidak berdusta kepada siapa pun."

🌂Mendengar penuturan Syafi'i kecil itu, tiba - tiba tangan pemimpin rampok itu berhenti memain - mainkan uang 400 dirham tersebut, karena hatinya telah bergetar karena hidayah dari Allah..

👣Lalu pemimpin rampok itu berkata sambil mengembalikan uang tersebut kepada Syafi'i kecil : "Ambillah uang mu, kamu takut untuk mengkhianati janji mu kepada ibu mu, sedangkan aku tidak takut berkhianat kepada janji Allah Subhanhu wa ta'ala ?? Pergilah, wahai anak kecil dalam keadaan aman dan tenang, karena aku telah bertaubat kepada Zat yang Maha menerima taubat lagi Maha Penyayang melalui kedua tangan mu dengan taubat ini dan aku tidak akan pernah mendurhakai-Nyalagi selamanya."

Kemudian pemimpin kawanan perampok itu memandang anak buahnya dan berkata :

إنّ الله يامركم أن تؤدّوا الأمانات إلى أهلها

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada orang yang berhak menerima nya..." [An-Nisa ayat 58].

🍃⚡Lalu anak buahnya berkata sambil membawa harta dan berbagai perhiasan rombongan kafilah yang mereka rampok tadi dan mengembalikan nya, dan mereka berkata kepada pemimpin mereka : "Wahai tuan kami, anda telah bertaubat dengan Zat Yang Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang, sedangkan anda adalah pemimpin kami. Oleh karena itu kami lebih pantas untuk bertaubat daripada anda."

🌴Akhirnya mereka semua bertaubat kepada Allah, lewat kejujuran Imam asy-Syafi'i kecil..

🔖✒[Diringkas dan disadur dari buku Biografi Imam Syafi'i hal 17-20, Abdul Aziz asy-Syinawi.

📚 Judu l aslinya Al-Aimmah Al-Arba'ah Hayatuhum Mawaqifuhum Ara'ahum Qadhiyusy Syariah al-Imam asy-Syafi'i]

🌹Majmu'ah salafiyyah margasari🌹                  📄turut mempublikasikan 📡SAS Makassar                  🌾ابو مسعود بول📂
copaste by www.AinuRofik.com

UKASYAH

Kisah ini terjadi pada diri Rasulullah SAW sebelum meninggal.
Rasulullah SAW telah jatuh sakit agak lama, sehingga kondisi beliau sangat lemah.

Pada suatu hari Rasulullah SAW meminta Bilal memanggil semua sahabat datang ke Masjid. Tidak lama kmdn, penuhlah Masjid dg para sahabat. Semuanya merasa rindu setelah agak lama tidak mendpt taushiyah dr Rasulullah SAW.

Beliau duduk dg lemah di atas mimbar. Wajahnya terlihat pucat, menahan sakit yg tengah dilderitanya.

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Wahai sahabat2 ku semua. Aku ingin bertanya, apakah telah aku sampaikan semua kepadamu, bahwa sesungguhnya Allah SWT itu adalah satu2nya Tuhan yg layak di sembah?"

Semua sahabat menjawab dg suara bersemangat, " Benar wahai Rasulullah, Engkau telah sampaikan kpd kami bahwa sesungguhnya Allah SWT adalah satu2nya Tuhan yg layak disembah."

Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
"Persaksikanlah ya Allah. Sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah ini kpd mereka."

Kemudian Rasulullah bersabda lagi, dan setiap apa yg Rasulullah sabdakan selalu dibenarkan oleh para sahabat.

Akhirnya sampailah kepada satu pertanyaan yg menjadikan para sahabat sedih dan terharu.

Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya, aku akan pergi menemui Allah. Dan sebelum aku pergi, aku ingin menyelesaikan segala urusan dg manusia. Maka aku ingin bertanya kpd kalian semua. Adakah aku berhutang kpd kalian? Aku ingin menyelesaikan hutang tsb. Karena aku tidak mau bertemu dg Allah dlm keadaan berhutang dg manusia."

Ketika itu semua sahabat diam, dan dlm hati masing2 berkata "Mana ada Rasullullah SAW berhutang dg kita? Kamilah yg banyak berhutang kpd Rasulullah".

Rasulullah SAW mengulangi pertanyaan itu sebanyak 3 kali.

Tiba2 bangun seorang lelaki yg bernama UKASYAH, seorang sahabat mantan preman sblm masuk Islam, dia berkata:

"Ya Rasulullah! Aku ingin sampaikan masalah ini. Seandainya ini dianggap hutang, maka aku minta engkau selesaikan. Seandainya bukan hutang, maka tidak perlulah engkau berbuat apa-apa".

Rasulullah SAW berkata: "Sampaikanlah wahai Ukasyah".

Maka Ukasyah pun mulai bercerita:
"Aku masih ingat ketika perang Uhud dulu, satu ketika engkau menunggang kuda, lalu engkau pukulkan cambuk ke belakang kuda. Tetapi cambuk tsb tidak kena pada belakang kuda, tapi justru terkena pada dadaku, karena ketika itu aku berdiri di
belakang kuda yg engkau tunggangi wahai Rasulullah".

Mendengar itu, Rasulullah SAW berkata: "Sesungguhnya itu adalah hutang wahai Ukasyah. Kalau dulu aku pukul engkau, maka hari ini aku akan terima hal yg sama."

Dengan suara yg agak tinggi, Ukasyah berkata: "Kalau begitu aku ingin segera melakukannya wahai Rasulullah."

Ukasyah seakan-akan tidak merasa bersalah mengatakan demikian.

Sedangkan ketika itu sebagian sahabat berteriak marah pd Ukasyah. "Sungguh engkau tidak berperasaan Ukasyah. bukankah Baginda sedang sakit..!?"

Ukasyah tidak menghiraukan semua itu. Rasulullah SAW meminta Bilal mengambil cambuk di rumah anaknya Fatimah.

Bilal meminta cambuk itu dari Fatimah, kemudian Fatimah bertanya: "Untuk apa Rasulullah meminta cambuk ini wahai Bilal?"

Bilal menjawab dg nada sedih: "Cambuk ini akan digunakan Ukasyah utk memukul Rasulullah"

Terperanjat dan menangis Fatimah seraya berkata:
"Kenapa Ukasyah hendak pukul ayahku Rasulullah? Ayahku sdg sakit, kalau mau mukul, pukullah aku anaknya".

Bilal menjawab: "Sesungguhnya ini adalah urusan antara mereka berdua".

Bilal membawa cambuk tsb ke Masjid lalu diberikan kpd Ukasyah.
Setelah mengambil cambuk, Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah.

Tiba2 Abu bakar berdiri menghalangi Ukasyah sambil
berkata: "Ykasyah..! kalau kamu hendak memukul, pukullah aku. Aku orang yg pertama beriman dg apa yg Rasulullah SAW sampaikan. Akulah sahabtnya di kala suka dan duka. Kalau engkau hendak memukul, maka pukullah aku".

Rasulullah SAW: "Duduklah wahai Abu Bakar. Ini urusan antara aku dg Ukasyah".

Ukasyah menuju kehadapan Rasulullah. Kemudian Umar berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata:

"Ukasyah..! kalau engkau mau mukul, pukullah aku. Dulu memang aku tidak suka mendengar nama Muhammad, bahkan aku pernah berniat untuk menyakitinya, itu dulu. Sekarang tidak boleh ada seorangpun yg boleh menyakiti Rasulullah Muhammad. Kalau engkau berani menyakiti Rasulullah, maka langkahi dulu mayatku..!."

Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW:
"Duduklah wahai Umar. Ini urusan antara aku dg Ukasyah".

Ukasyah menuju kehadapan Rasulullah, tiba2 berdiri Ali bin Abu Talib sepupu sekaligus menantu Rasulullah SAW.

Dia menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah, pukullah aku saja. Darah yg sama mengalir pada tubuhku ini wahai Ukasyah".

Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW:
"Duduklah wahai Ali, ini urusan antara aku dg Ukasyah" .

Ukasyah semakin dekat dg Rasulullah. Tiba2 tanpa disangka, bangkitlah kedua cucu kesayangan Rasulullah SAW yaitu Hasan dan Husen.

Mereka berdua memegangi tangan Ukasyah sambil memohon. "Wahai Paman, pukullah kami Paman. Kakek kami sedang sakit, pukullah kami saja wahai Paman. Sesungguhnya kami ini cucu kesayangan Rasulullah, dg memukul kami sesungguhnya itu sama dg menyakIiti kakek kami, wahai Paman."

Lalu Rasulullah SAW berkata: "Wahai cucu2 kesayanganku duduklah kalian. Ini urusan Kakek dg Paman Ukasyah".

Begitu sampai di tangga mimbar, dg lantang Ukasyah berkata:

"Bagaimana aku mau memukul engkau ya Rasulullah. Engkau duduk di atas dan aku di bawah. Kalau engkau mau aku pukul, maka turunlah ke bawah sini."

Rasulullah SAW memang manusia terbaik. Kekasih Allah itu meminta bbrp sahabat memapahnya ke bawah. Rasulullah didudukkan pada sebuah kursi, lalu dengan suara tegas Ukasyah berkata lagi:

"Dulu waktu engkau memukul aku, aku tidak memakai baju, Ya Rasulullah"

Para sahabat sangat geram mendengar perkataan Ukasyah.
Tanpa berlama2 dlm keadaan lemah, Rasulullah membuka bajunya. Kemudian terlihatlah tubuh Rasulullah yg sangat indah, sedang bbrp batu terikat di perut Rasulullah pertanda Rasulullah sedang menahan lapar.

Kemudian Rasulullah SAW berkata:
"Wahai Ukasyah, segeralah dan janganlah kamu berlebih2an. Nanti Allah akan murka padamu."

Ukasyah langsung menghambur menuju Rasulullah SAW, cambuk di tangannya ia buang jauh2, kemudian ia peluk tubuh Rasulullah SAW seerat-eratnya. Sambil menangis sejadi2nya,

Ukasyah berkata:
"Ya Rasulullah, ampuni aku, maafkan aku, mana ada manusia yang sanggup menyakiti engkau ya Rasulullah. Sengaja aku melakukannya agar aku dapat merapatkan tubuhku dg tubuhmu.

Seumur hidupku aku bercita2 dapat memelukmu. Karena sesungguhnya aku tahu bahwa tubuhmu tidak akan dimakan oleh api neraka.

Dan sungguh aku takut dengan api neraka. Maafkan aku ya Rasulullah..."

Rasulullah SAW dg senyum berkata:
"Wahai sahabat2ku semua, kalau kalian ingin melihat ahli Surga, maka lihatlah Ukasyah..!"

Semua sahabat meneteskan air mata. Kemudian para sahabat
bergantian memeluk Rasulullah SAW.

*****
Meski sudah sering membaca dan mendengar kisah ini berulang-ulang, tetap saja aku menangis.

Semoga tetesan air mata ini membuktikan kecintaan kita kepada kekasih Allah SWT....

Allahumma sholli 'alaa Muhammad.
Allahumma sholli 'alayhi wassalam.
copaste by www.AinuRofik.com

Selasa, 05 Mei 2015

Muslim Malawi sebarkan cahaya Islam di Zimbabwe

Muslim Malawi sebarkan cahaya Islam di Zimbabwe
Ameera

LILONGWE (Arrahmah.com) – Seorang pemuda Muslim Malawi telah memulai langkah yang luar biasa untuk menyebarkan Islam di negara-negara tetangga, dalam upaya untuk menyebarkan cahaya Islam di negara Afrika bagian selatan.

“Saya telah termotivasi untuk memulai misi ini untuk direalisasikan terhadap populasi Muslim yang sedikit di negara ini. Tidak seperti di Malawi, Islam di Zimbabwe hampir tidak ada,” ungkap Abdul Rahman, Presiden Gerakan dakwah, kepada OnIslam.net, Rabu (1/3/2014).

“Melalui gerakan dakwah Islam Zimbabwe, sebuah organisasi yang saya dirikan, kami berdakwah kepada masyarakat Muslim dan non Muslim Zimbabwe tentang Islam yang sebenarnya. Melalui pendekatan ini, kami secara perlahan bisa menjadi agama yang diperhatikan di negeri ini,” tambah Abdul Rahman.

“Ketika saya pertama kali datang ke negara ini, sangat sedikit orang yang mengenal Islam. Bagi mereka Islam itu dikaitkan dengan suku Yao di Malawi. Persepsi ini membuat suku-suku lain berkecil hati untuk memeluk Islam, tapi dengan pendekatan personal, hal ini telah berubah. “

Abdul Rahman menambahkan bahwa melalui organisasinya, Islam dibawa langsung ke tengah-tengah masyarakat Zimbabwe melalui berbagai macam bentuk pendekatan, termasuk diantaranya pendekatan sastra.

Menurut Abdul Rahman, upaya itu sangat ditentukan oleh dukungan finansial dan material dari simpatisan di seluruh dunia, Islam kini semakin berkembang di daerah-daerah, di mana di wilayah itu Islam hampir tidak ada.

Zimbabwe yang berpenduduk sekitar 15 juta orang hanya memiliki jumlah Muslim sebesat 2%. Islam adalah salah satu agama yang sangat minoritas di negeri ini.

Sejauh ini, inisiatif yang dilakukan oleh Gerakan dakwah Islam Zimbabwe telah menuai pujian dari masyarakat Zimbabwe dan Malawi.

“Inisiatif ini merupakan salah satu langkah yang telah membantu untuk membawa agama kita ke tingkat tertentu di sini, di Zimbabwe,” ungkap Suzgo Zimba, Presiden Islamic Supreme Council of Zimbabwe kepada Onlsam.net.

“Kami tidak bisa berbicara tentang Islam di negeri ini tanpa adanya organisasi ini. Perjuangan mereka telah sangat membantu.”

Kita juga mengharapkan lebih banyak inisiatif untuk diperkenalkan ke negara ini sehingga penduduk Muslim bisa berkembang. Kita perlu menjadi kekuatan yang diperhitungkan. Kita memiliki kebebasan beribadah di negeri ini, oleh karena itu, kita harus mengeksplorasi semua langkah-langkah yang akan membuat Islam berkembang,” tambah Zimba.

Dr. Salmin Omar, Sekretaris Jenderal Asosiasi Muslim (MAM), memberikan pujian atas inisiatif ini dan menyebutnya sebagai langkah yang luar biasa.

“Memang benar bahwa Islam telah mengalami penurunan di Zimbabwe. Islam telah mengelamai perkembangan yang mengkhawatirkan. Oleh karena itu kami memuji inisiatif ini, karena ini sejalan dengan apa yang sangat kami impikan,” kata Salmin OnIslam.net.

“Ini adalah misi raksasa yang tidak dapat secara memadai dijalankan oleh satu orang, oleh karena itu merupakan kebutuhan mendesak bagi berbagai kelompok untuk bergandeng tangan dan bekerja menuju pencapaian misi besar ini.”

“Ini tidak mudah, tapi saya sangat ingin meninggalkan sebuah warisan yang akan mengubah arah Islam di negeri ini,” katanya.

“Ini adalah keinginan dan doa saya bahwa orang-orang terlepas dari batas-batas geografis harus menghargai keindahan Islam. Oleh karena itu, kewajiban kami untuk berjuang mencapai hal ini,” harap Salmin.

(ameera/arrahmah.com)
copaste by www.AinuRofik.com

JEJAK ISLAM di NEGARA GAJAH PUTIH (Thailand)

JEJAK ISLAM di NEGARA GAJAH PUTIH (Thailand)

Dikenal dengan julukan “Negara Gajah Putih”, Thailand merupakan salah satu Negara ASEAN yang terkenal dengan hasil pertanian berkualitas terbaik. Secara Geografis, Thailand terletak di sebelah utara semenanjung Malaysia.
Budha merupakan Agama mayoritas di Thailand yang dianut oleh sekitar 94,6% warga negara Thailand, bahkan dijadikan sebagai Agama Negara.

Sebagian penduduk Muslim tinggal di Thailand Selatan yang dalam sejarahnya merupakan bagian dari Daulah Islamiyah Pattani sebelum ditaklukkan oleh Kerajaan Siam (Nama sebelum Thailand). Daerah tersebut diantaranya propinsi Pha Nga, Songkhla, Narathiwat dan sekitarnya. Walaupun mayoritas Muslim tinggal di Thailand selatan, namun banyak juga warga muslim di wilayah lain di seluruh Thailand. Kebanyakan Muslim di Thailand merupakan keturunan Melayu.

Muslim di Thailand pernah mengalami masa suram yaitu sepanjang tahun 2004 hingga tahun 2007 dimana terjadi insiden yang memakan korban hampir 2000 orang. Namun semenjak akhir tahun 2008, rezim penguasa baru Thailand mengupayakan perdamaian dan alhamdulillah hingga kini saudara-saudara Muslim kita di Thailand dapat hidup dengan tenang.

Di beberapa daerah terdapat umat Muslim yang hidup berkumpul karena kesamaan suku. Ada daerah di Bangkok yang bernama Kampung Jawa. Di daerah tersebut, penduduknya merupakan keturunan jawa yang sudah turun temurun tinggal di sana. Di kampung tersebut terdapat Masjid Jawa. Selain itu ada juga Masjid Indonesia. Ada cukup banyak warga keturunan yang berasal dari banyak negara dan membentuk komunitas sendiri.

Saat ini, meskipun baru 10% penduduknya yang menjadi muslim namun kerajaan Thailand mendukung kehidupan Islam. Di Thailand penanggungjawab keislaman di emban oleh seorang Mufti dengan gelar Syaikhul Islam (Chularajmontree). Mufti bertugas untuk mengatur kebijakan yang berkaitan dengan kehidupan muslim dan bertanggung jawab terhadap Raja. Mufti membawahi Dewan Provinsi Islam yang berjumlah 26 orang dari tiap provinsi serta membawahi sekitar 3494 masjid yang berada di seluruh Thailand. Pusat kegiatan Islam di Thailand berada di Bangkok yaitu di “Islamic Centre” yang terletak di kota Ramkhamhaeng.

Dalam bidang pendidikan, Raja memberi kesempatan kepada masyarakat Muslim untuk menyelenggarakan pendidikan Islam. Hingga saat ini sekitar 200 sekolah Islam didirikan di Thailand, tidak hanya itu umat Muslim Thailand mengadakan kerjasama dengan lembaga pendidikan negara lain untuk mengadakan seminar Internasional pendidikan Islam bahkan mereka mengirimkan pelajar-pelajar Muslim ke berbagai Universitas dunia seperti Al Azhar di Mesir dan juga beberapa universitas tanah air seperti UIN, UII dan lainnya. Mereka juga mengirim putra-putri Thailand ke pesantren di tanah air, seperti Gontor.

Secara umum masyarakat Thailand sangat toleran terhadap umat Muslim. Mereka sangat peduli terhadap kebutuhan umat Muslim termasuk sangat mudah memberi izin para pekerja Muslim ketika tiba waktu sholat. Namun karena Negara menganut agama Budha, sehingga hari besar kaum Muslim (Idul Fitri dan Idul Adha) mereka tidak memberi libur khusus. Hal ini kadang menjadi kendala bagi para pelajar atau pekerja untuk melaksanakan Sholat ‘Ied berjama’ah, namun beberapa perusahaan atau Universitas biasanya memberi kebijakan untuk memberi izin karyawannya.

Mungkin kita mengira mencari makanan halal di Thailand tidaklah mudah, namun kenyataannya kita akan dengan mudah menemukan makan halal di sana. Di Thailand terdapat badan sertifikasi halal, dengan mengakses situs www.halal.or.th saja kita dapat mengetahui list produk dan restoran halal. Bahkan produk yang dijual di supermarket sudah banyak yang berlabel halal, sehingga Muslim di Thailand dapat dengan leluasa memilih.

Salah satu orang yang berjasa di bidang sertifikasi halal ini adalah Winai Dahlan, seorang associate professor di Chulalongkorn University. Beliau merupakan cucu dari KHA Dahlan. Beliau saat ini adalah direktur dari Halal Science Center di universitas tersebut. Beliau sangat giat melakukan promosi mengenai makanan halal ke seluruh dunia. Bahkan bisa dikatakan kemajuan mengenai makanan halal di Thailand sudah selangkah lebih maju dibandingkan Indonesia karena promosi gencar yang mereka lakukan.

Setiap wisatawan yang berkunjung ke Thailand hampir pasti mampir ke pulau Krabi & Phang Nga. Siapa mengira, di Provinsi Phang Nga terdapat pulau yang sangat cantik yaitu pulau Ko Panyi atau Moslem Village yang dihuni tidak kurang dari 2000 umat Muslim. Kesederhanaan & keramahtamahan menjadi karakteristik khas mereka. Para wanita di pulau tersebut juga mengenakan jilbab, layaknya perempuan Muslim pada umumnya. Terdapat sebuah Masjid berkubah emas yang menjadi cirikhas Islam di Ko Panyi, namanya adalah masjid Panyi. Selain itu hal unik di Ko Panyi yaitu lapangan futsal terapung.

Sementara itu di Bangkok pun sangat banyak Masjid yang bisa kita jadikan sebagai destinasi wisata diantaranya, seperti Masjid Chakrabongsee yang letaknya berdekatan dengan kawasan wisata backpacker dunia Khao San Road, lalu ada Masjid Haroon yang berdekatan dengan Mandarin Oriental Hotel dan Kedutaan Besar Perancis di dekat dermaga Mandarin Pier sungai Chao Phraya. Ada juga Masjid Jawa yang merupakan peninggalan komunitas orang jawa di dekat stasiun BTS Surasak yang tetap eksis hingga saat ini. Selanjutnya ada Masjid Mirasudden di Silom Road yang menjadi salah satu pusat bisnis strategis di Bangkok.

Untuk para pecinta kuliner bisa berburu di Chatuchak Weekend Market. Disini banyak kedai berlabel Halal yang menjual beraneka menu yang dapat kita nikmati dengan tenang dan harga terjangkau.

Alhamdulillah, demikianlah kehidupan Islam di Negeri Gajah Putih. Barangkali kita tidak menyangka bahwa kita memiliki saudara-saudara yang terus berjuang hidup sambil mempertahankan aqidahnya di negeri ini. Semoga hal ini membuat kita semua untuk senantiasa bersyukur dan juga semakin bersemangat menuntut ilmu. Mereka dengan segala keterbatasan fasilitas yang ada, masih terus berusaha mencari kebenaran dalam memahami dienul Islam ini. Semoga Allah selalu menjaga saudara-saudara kita ini. Dan semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk kepada kita semua.
copaste by www.AinuRofik.com
Wallohua’laam Bishshowwaab…

Selasa, 28 April 2015

Pohon Sahabi SAKSI

Pohon Sahabi yang menjadi saksi bisu pertemuan Nabi Muhammad SAW dengan Biarawan Kristen bernama Bahira. Telah ditemukan kembali oleh Pangeran Ghazi bin Muhammad dan otoritas pemerintah Yordania. ketika memeriksa arsip negara di Royal Archives.
Mereka menemukan referensi dari  teks-teks kuno yang menyebutkan bahwa Pohon Sahabi Berada di wilayah padang pasir diutara Yordania.
Setelah 1400 tahun berlalu,  pohon ini ditemukan masih hidup dan tetap tumbuh kokoh di tengah ganasnya gurun Yordania

bersama beberapa ulama terkenal termasuk Syekh Ahmad Hassoun, Mufti Besar Suriah, Pangeran Ghazi. Mengadakan pengamatan dan ternyata benar pohon tua itulah yang disebutkan dalam catatan biarawan Bahira.
Kini Pohon tersebut dilestarikan oleh pemerintah Yordania dan dipantau secara rutin keberadaannya. 

Keberadaan pohon ini memang cukup unik dan dinilai tidak cocok tumbuh dilingkungan sekitarnya.
Pasalnya lingkungan sekitar pohon  itu, merupakan tanah kering dan sangat gersang, sementara pohon Sahabi menjadi satu-satunya pohon yang tumbuh subur dengan daun yang rimbun. 

Kondisi ini menentang kegersangan dan ketiadaan warna dari lingkungan di sekitar pohon. Meskipun kekuatan matahari ditengah gurun sangat terik, namun akan terasa teduh ketika berada di bawah pohon ini. 

Tiga manuskrip kuno yang ditulis oleh Ibn Hisham, Ibn Sa'd al-Baghdadi, dan Muhammad Ibn Jarir al-Tabari menceritakan tentang kisah Bahira yang bertemu dengan bocah kecil calon rasul terakhir.

Saat itu Muhammad baru berusia 9 atau 12 tahun. Ia menyertai pamannya Abu Thalib dalam perjalanan untuk berdagang ke Suriah.

Pada suatu hari, Biarawan Bahira mendapat firasat, kalau ia akan bertemu dengan sang nabi terakhir..   tiba tiba ia melihat rombongan kafilah pedagang Arab, dan melihat pemuda kecil yang memiliki ciri-ciri  sesuai yang digambarkan dalam kitabnya. 

kemudian Bahira mengundang kafilah tersebut dalam sebuah perjamuan.
Semua anggota kafilah menghadiri  kecuali anak yang Ia tunggu-tunggu. Ternyata. Muhammad kecil sedang menunggu di bawah pohon untuk menjaga unta-unta.

Bahira keluar mencarinya dan ia sangat takjub menyaksikan cabang2 pohon Sahabi merunduk melindungi sang pemuda dari terik Matahari. Dan segumpal awan pun ikut memayungi ke manapun IA pergi.
Bahira pun meminta agar bocah kecil tersebut diajak serta berteduh dan bersantap dalam perjamuan.
Dia pun segera meneliti dan menanyai pemuda kecil ini. dan  menyimpulkan bahwa Dia adalah utusan terakhir yang dijelaskan dalam Alkitab.
Bahira pun meyakinkan paman anak itu yakni Abu Thalib untuk kembali ke Makkah, karena orang-orang Yahudi tengah mencari Muhammad SAW untuk membunuhnya .

Setelah berselang 1400 tahun kemudian, pohon yang pernah meneduhi Muhammad itu masih berdiri tegak, menjadi satu-satunya pohon yang berhasil hidup di tengah padang pasir gersang. 
Pohon ini secara ajaib diawetkan oleh Allah untuk waktu yang panjang. Namun siapapun masih bisa menyentuh dan berlindung di bawah cabangnya yang senantiasa rimbun.
STORY FROM JORDAN
copaste by www.AinuRofik.com